MANUSIA DAN PENDERITAAN (KISAH SEORANG ANAK KAMPUNG)
KISAH SEORANG ANAK
KAMPUNG
Yasnuri lahir pada
tanggal 21 juli 1987, beliau lahir di magelang. Yasnuri adalah anak dari bapak
Munardjo dan ibu Zalzilah. dia adalah anak ke- 4 dari 9 bersaudara. Yasnuri
masuk SD pada tahun 1995. Jarak antara rumah ke sekolahnya berjarak lumayan
jauh, yaitu sekitar 3 km. Di masa SD Yasnuri bukanlah murid yang pintar karena
nilai akademisnya yang biasa-biasa saja, namun itu tidak membuatnya berkecil
hati, dia pun terus belajar.
yasnuri kecil bukanlah anak yang manja karna di umur yang ke 9 tahun ia telah memiliki pekerjaan yaitu menjadi seorang buruh pemetik cabai di desanya,
pekerjaan ini dilakukannya setiap sehabis ia pulang sekolah, dengan gaji yang
lumayan yaitu sebesar 700 perak, pada saat itu sudah cukup untuk memenuhi
kebutuhannya serta membantu sedikit ekonomi keluarganya.
Pekerjaannya ini
terus dilakukan sampai ia lulus SD, setelah lulus ia pun melanjutkan ke jenjang selanjutnya, pada
saat SMP pun pak YASNURI masih melakukan pekerjaan menjadi pemetik cabai,
meskipun terkadang pekerjaan ini menghalanginya untuk bermain bersama teman-teman sebayanya, namun dia tetap melakukan pekerjaan itu dengan sungguh-sungguh,
setelah ia lulus dari SMP, dia sangat ingin untuk melanjutkan ke jenjang SMA
namun harapan Yasnuri kecil tidak dapat terwujud di karenakan ia dilarang
melanjutkan sekolah oleh orang tuanya, yasnuri kecil pun sangat bersedih, namun dia tidak
terlarut terlalu lama dengan keadaan tersebut, justru hal ini lah yang
membuatnya berfikir bagaimana untuk mendapatkan pekerjaan. Dengan modal tekat
kuat dan hanya membawa uang sebesar lima
belas ribu rupiah yang ia dapat dari orang tuanya dan di tambah dari tabungannya juga. Yasnuri pun berpamitan pada orang tuanya untuk merantau ke
JAKARTA. Sesampainya di JAKARTA, YASNURI langsung mencari pekerjaan,
berbagi tempat telah ia datangi namun hasilnya pun sama, hanya sebuah penolakan
yang ia terima, hal ini hampir membuatnya putus asa, namun Yasnuri muda bukan
lah orang yang mudah putus asa, ia pun terus mencari hingga akhirnya mendapatkan sebuah pekerjaan, meskipun pekerjaan ini hanya menjadi seorang kuli dalam proyek pembangunan sebuah MAL ternama di
JAKARTA namun ia mensyukurinya, setelah 3 bulan proyek tersebut selesai, ia pun
kembali menganggur hal ini membuat yasnuri muda kembali mencari pekerjaan, dia
pun kembali mengitari kota Jakarta dengan hanya berjalan kaki. Dia pun mendatangi
puluhan perusahaan dan berbagai tempat yang membuka lowongan kerja, namun dia
selalu gagal, hingga akhirnya ada sebuah perusahaan roti yang mau menerimanya
untuk bekerja di pearusahaan tersebut, dengan gaji yang lumayan, pekerjaan itu
di tekuni oleh YASNURI selama 3 tahun, saat tahun ke- 3 nya ia bekerja di
perusahaan tersebut tiba-tiba pemilik perusahaan mengumumkan kepada semua
pekerja, bahwa perusahaan tersebut dinyatakan bangkrut, yasnuri muda pun sangat
kaget, dan ia termasuk dari beberapa oekerja yang di PHK namun hal ini tidak terlalu membuat nya bersedih. Dengan modal nya yang
pernah bekerja di sebuah perusahaan roti, ia pun mencoba membuat rotinya
sendiri di tempat kostnya dan mencoba memasarkannya, dari mulai menitipkan roti buatannya ke 3
warung di sekitar tempat kostnya dengan masing-masing sebanyak 5 buah roti. Yasnuri pun terus berusaha memasarkan rotinya kebanyak warung-warung dan meskipun tidak jarang penolakan yang dia dapat dan bahkan cacian dari orang-orang namun ia tidak menyerah begitu saja. Lama kelamaan pun bisnis yang dia tekuni semakin berkembang hingga pada saat ini ia mampu membeli sebuah tempat untuk produksi rotinya, dan dari hanya sebanyak 15 bungkus roti yang di hasilkan kini Yasnuri mampu untuk memproduksi roti sebanyak 500 bungkus roti per harinya, dengan keuntungan saat ini mencapai 20 juta perbulannya, dan kini pun Yasnuri telah memiliki sebanyak 20 karyawan. Dengan roti yang di awal hanya memiliki 1 rasa saja, kini telah menjadi berbagai rasa.
Komentar
Posting Komentar