Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan

            Pertumbuhan penduduk yang makin cepat mendorong pertumbuhan dalam aspek-aspek social, politik, kebudayaan, dan sebagainya. Dengan adanya aspek kehidupan tersebut, maka bertambah lah system mata pencaharian dalam hidup dari homogen menjadi kompleks.
            Pertumbuhan penduduk merupakan faktor yang penting dalam masalah social ekonomi pada umumnya dan masalah penduduk khususnya. Karena disamping berpengaruh terhadap jumlah dan komposisi penduduk juga akan berpengaruh terhadap social ekonomi penduduk. Apabila pertambahan penduduk tidak diimbangi dengan penambahan fasilitas maka akan terjadi beberapa akibat seperti berikut:
1.      Bertambahnya angka pengangguran
2.      Bertambahnya angka kemiskinan
3.      Bertambahnya angka kejahatan
4.      Anak-anak usia sekolah yang tidak tertampung
            Kesadaran para penguasa tentang persebaran penduduk yang tidak merata dinegara kepulauan ini, sesungguhnya telah ada sejak prakemerdekaan bahkan sejak jaman kerajaan. Tetapi kemauan politik secara massal dalam kebijakan perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah lain yang kurang padat, baru dimulai sejak jaman pemerintah kolonial Belanda dengan sebutan kolonisasi, kebijakan perpindahan penduduk pada waktu itu mengedepankan aspek ketenagakerjaan di sektor perkebunan ke luar Jawa, kemudian pada jaman Jepang dengan Romusanya yaitu atas kepentingan mobilisasi dan prasarana perang, pasca kemerdekaan dengan tiga produk UU di atas, lebih menonjolkan aspek demografis meskipun dalam fokus penajaman yang beragam, yaitu perimbangan kepadatan penduduk antar pulau, hingga akhirnya mengarah pada misi mensejahterakan masyarakat asal dan tujuan dengan memberdayakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru. Semuanya dalam upaya mengikuti tuntutan, implikasi dan perkembangan jaman, tetapi secara substansial, kebijakan yang terbentuk merupakan direct policy untuk mengatur perpindahan dari wilayah satu ke wilayah lain menurut perbedaan karakteristik wilayah utamanya kepadatan penduduk dan ekonomi.
             Berbicara tentang kebudayaan sangat erat kaitannya dengan kepribadian seseorang. Budaya dan keperibadian bagaikan dua sisi mata uang tidak bisa dipisahkan. Dimana budaya yang baik selalu mempengaruhi pribadi yang baik, kemudian budaya buruk selalu mempengaruhi pribadi yang buruk juga.
Era yang berkembang ini banyak masalah atau pengaruh yang bisa terjadi disebabkan budaya yang tidak mendukung. Ketika pengaruh budaya buruk mempengaruhi kepribadiaan seseorang maka dengan sendirinya berbagai masalah yang tidak di inginkan akan terjadi secara terus-menerus. Yang menjadi tantangan untuk kita, apa yang harus kita lakukan agar permasalahan yang sering timbul ditengah masyarakt akibat pengaruh budaya yang buruk dapat disingkirkan secara perlahan. Menyingkirkan budaya buruk yang dimaksdukan disi adalah bagaimana cara kita tidak menerapkan budaya-budaya lama yagn telah nyata-nyata tidak sesuai dengan norma-norma maupun adat istiadat.
Menjadi tantangan untuk kita apakah kita berani mengambil resiko dengan cara tidak mengikuti dan menerapkan berbagai budaya buruk yang kita lihat dapat mempengaruhi kebudayaan kita. Dan memberitahukan kepada setiap orang bahwa budaya yang buruk harus dibuang dan dilenyapkan.
Menghilangkan budaya yang buruk bukanlah hal yang mudah, layakanya kita membalik telapak tangan. Tetapi butuh usaha, kerja keras dan kemauan yang besar untuk merubah itu.  Semoga hal ini dapat di atasi dengan baik. Sangat disayangkan jika kita memahami budaya hanya dari sisi yang sempit. Oleh karena itu perlulah kita memandang budaya secara luas agar pemahan dan pengertiannya pun tidak salah. Di dunia ini banyak ahli yang hidup, sehingga rasanya perlu kl kita lihat beberapa pendapat yang mereka kemukakan dalam hal ini tentang kebudayaan. Kebudayaan dan kepribadian adalah sesuatu yang ada pada suatu masyarakat, karena tanpa kebudayaan dan kepribadian suatu masyarakat tidak akan berkembang diantara masyarakat. Dengan demikian kita harus mengembangkan kepribadian dan kebudayaan demi kehidupan yang lebih baik.

Kebudayaan dan kepribadian sudah tumbuh sejak manusia dilahirkan, sehingga kebudayaan dan kepribadian tidak bisa dihindari untuk tidak dimiliki. Banyak sekali kebudayaan yang ada di Indonesia, dari sabang sampai merauke, beraneka ragam sehingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara yang memiliki kebudayaan yang beragam. Saat ini invasi kebudayaan sedang berlanjut sehingga ini saat membahayakan kebudayaan Indonesia yang akan terlupakan jika anak anak muda melupakan kebudayaan Indonesia sendiri dan justru lebih welcome terhadap kebudayaan luar. Oleh karena itu kita sebagai generasi muda Indonesia harus menjaga kebudayaan Indonesia agar tidak punah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KASUS TEKNIK INDUSTRI

Cerita Sukses Sunny Kamengmau

Analisis pemasalahan Hukum industri di Indonesia