Pengalaman Pribadi Tentang Prasangka Diskriminasi dan Etnosentrisme
Prasangka
diskriminasi dan Etnosentrisme
Prasangka diskriminasi adalah suatu
hal negative yang ditujukan kepada seseorang yang padahal belum tentu dilakukan
oleh orang itu. Hal ini terjadi karena sikap manusia yang membeda-bedakan yang
lain, diskriminasi terjadi jika seseorang memiliki suatu perbedaan dengan yang
lainnya, entah warna kulit, suku, pilihan, atau perbedaan dalam kepercayaan
beragama. Diskriminasi mampu membuat seseorang tak mampu mengendalikan
emosinya, sehingga akan menimbulkan konflik apabila seseorang tak mampu menahan
emosinya saat dirinya tak mampu menerima diskriminasi dari lingkungannya.
Dalam lingkungan kehidupan saya,
prasangka diskriminasi pernah saya alami, hal ini timbul jika saya melihat
wanita bercadar, saya mengira bahwa mereka adalah teroris, yang menurut saya
juga mereka adalah orang-orang yang berbahaya. Ini dikuatkan para teroris yang
melakukan pengeboman rata-rata memiliki istri wanita yang bercadar. Namun saat
ini wawasan saya semakin terbuka, dan saya tersadar, bahwa tidak semua wanita
bercadar bukanlah teroris.
Dalam
kehidupan sehari-hari prasangka diskriminasi perlu dilakukan demi melindungi
diri sendiri dari sesuatu yang tidak bisa kita kira.
Kehidupan bermasyarakat di Indonesia
saat ini masih menganut etnosentrisme, etnosentrisme sendiri diartikan sebagai
kepercayaan masyarakat bahwa kebudayaan yang mereka percayai adalah mutlak,
benar, dan tidak dapat diubabh oleh kebudayaan lain. Etnosentrisme ini membuat
masyarakat Indonesia berselisih paham, hal ini terjadi karena antar daerah
memiliki kepercayaan dan adat istiadat yang berbeda. Kehidupan sehari-hari
diperkuliahan sikap etnosentrisme juga biasa terjadi yaitu disaat dosen
menerangkan materi, namun menurut mahasiswa materi yang diberikan oleh dosen
berbeda dengan apa yang telah mereka pelajari sehingga membuat perdebatan yang
panjang karena kedua kubu tetap bertahan dengan apa yang mereka ketehaui.
Dalam kehidupan, sikap etnosentrisme
merupakan sikap yang baik karena sikap ini mampu membuat masyarakat menjadi
kuat terhadap intervensi-intervensi budaya asing yang akan merubah segalanya,
namun juga memiliki dampak negative yaitu jika seseornag memiliki sikap
etnosentrisme namun mereka mempercayai hal yang salah, hal ini akan sulit
memperbaiki pola fikir masyarakat yang tetap mempertahankannya.
Komentar
Posting Komentar